Implementasi Sederhana QOS dengan Fitur Burst Mikrotik





Apa itu Burst ? Burst adalah salah satu metode limitasi bandwidth dengan cara kerja memberikan bandwidth secara lebih untuk pemakaian dibawah limitasi tertentu, ketika penggunaan sudah melebihi limitasi tsb. otomatis bandwidth akan turun sesuai max limit yg telah di tetapkan.

Di Mikrotik, Burst terdiri dari 3 parameter yaitu :
1. Burst Limit : Nilai besaran bandwidth burst yang akan di peroleh user.
2. Burst Threshold : Nilai sebagai pembanding penggunaan rata-rata apakah diatas threshold atau dibawahnya
3. Burst Time : Rentang waktu router untuk menghitung rata-rata pemakaian

Cara kerja dari burst yaitu pada saat client download, router akan melakukan perhitungan rata-rata penggunaan user dalam 16 detik terakhir (burst time). Jika hasil rata-rata masih kurang dari Burst Threshold maka client mendapatkan bonus sampai Burst Limit. Jika rata-rata sama atau lebih besar dari Burst Threshold maka client tidak boleh burst dan bandwidth akan dilimit sesuai Max Limit.

Sebagai contoh, client mempunyai max limit 2Mbps dan ditambah dengan konfigurasi burst limit 4Mbps, burst threshold 1M, burst time 32.  Rumus perhitungan rata-rata penggunaan Client dari burst adalah (jumlah 16 detik terakhir / burst time) = "Hasil". "Hasil" tersebut yang menjadi acuan apakah lebih besar atau lebih kecil dari Burst Threshold.

https://mikrotik.id/images/artikel/Queue_Burst_VS_Bucket/burst_grafik.png
Trafik burst limit
 1. Pertama kita set Parameter burst nya


Keterangan :
Max Limit (512k) : total bandwidth pasti yang akan diberikan ke client.
Burst limit : total bonus bandwidth yang akan diberikan ke client, nilai burst limit harus selalu diatas atau lebih besar dari Max Limit, apabila dibawah Max Limit, burst limit tidak ada fungsinya.
Burst Threshold : nilai acuan rata-rata yang akan menentukan client mendapatkan jatah burst atau tidak. Sebagai contoh apabila rata-rata pemakaian client diatas nilai burst threshold (1 M) maka client akan mendapatkan bandwidth sesuai Max Limit (512k). Apabila rata-rata pemakaian client dibawah nilai burst threshold (1M) maka client akan mendapatkan bandwidth sesuai Burst Limit (2 M)
Burst Time : Rentang waktu yang digunakan router untuk menghitunh rata-rata pemakaian client, untuk rumus menghitung threshold baca lagi diatas.

2. Kita uji dengan pemakain diatas burst threshold, bisa diliat dari trafik pemakaian client yg semula mendapat jatah 2M ketika sudah menggunakan pemakaian diatas burst threshold bandwidth yg diterima turun menjadi 512k

burst trafik


Kesimpulan : burst limit sangat berguna ketika memanage jaringan QOS dengan efektifitas bandwidth yg sangat komplek, karena bandwidth yang diberikan ke client ketika pemakaian wajar bisa mendapatkan bandwidth lebih besar dengan memanfaatkan kekosongan bandwidth yg tidak digunakan client lain. sementara client dengan pemakaian konstan diatas rata-rata akan terkontrol dengan baik oleh max-limit yang telah di set tanpa menganggu koneksi client lain.

Demikian catatan saya hari ini, apabila masih ada kesalahan mohon bantuannya untuk koreksi. 
Sekian Semoga Bermanfaat




EmoticonEmoticon