GRE Tunnel ?
GRE (Generic Routing Encapsulation) adalah sebuah jenis tunnelling protocol
yang dikembangkan oleh Cisco System. Protokol ini dapat melakukan enkapsulasi berbagai protokol yang
dibuat untuk kebutuhan link virtual point-to point. Dimana ketika terdapat link tunnel yang down, maka
semua trafik yang
melewatinya akan terkena drop/blackhole. Nah, untuk mengatasi hal ini
di RouterOS ditambahakan sebuah fitur 'keepalive' pada GRE Tunnel. Dengan GRE Tunnel ini akan ditambahakn sebanyak 24 byte di packet header (4-byte
gre header + 20-byte IP header).
Pada contoh kali ini saya akan membuat interkoneksi site to site menggunakan GRE Tunnel, topologi sudah saya lampirkan diatas
1. Kita masuk ke sisi site A, kita buat interface GRE Tunnel.
GRE Tunnel Site A |
Atur name profile dari interface GRE Tunnel, Local Address isikan ip public router site A. Untuk Remote Address isikan ip public router site B. Uncheck Allow Fast Path karena saya tidak ingin membebani resource cpu yg terlalu tinggi nantinya, fungsi dari Allow Fast Path yaitu meneruskan paket tanpa banyak pengolahan di sisi kernel. Kemudian kita juga bisa melakukan konfigurasi pada parameter 'Keepalive'. Pada
parameter ini seperti yang telah sedikit disinggung diatas tadi bahwa ketika link
dari tunnel ini putus maka router akan menjaga interface tunnel tetap dalam keadaan
running atau dalam kata lain flag (R) pada interface tersebut tetap ada selama
nilai interval yang ditentukan. Secara default nilai dari parameter 'Keepalive' ini adalah 10s (Time Interval), 10 retries (Pengulangan).
Selanjutnya masuk ke router site B kita atur sama dengan profile GRE Tunnel di router site B, yang membedakan hanya di bagian local address dan remote address.
GRE Tunnel Site B |
2. Pastikan kedua interface running
Site A |
Site B |
3. Selanjutnya saya beri ip address di kedua interface GRE Tunnel ini, fungsi dari ip address ini akan menjadi gateway sebagai salah satu syarat routing, karena saya akan menghubungkan Network local di kedua site. Atur ip addreess di kedua router masing-masing site dengan prefix /32
Router Site A |
Untuk network di router site A diisi dengan ip interface GRE Tunnel di site B, begitupun juga di router site B.
Router Site B |
4. Selanjutnya kita buat routing di kedua router agar Network Local bisa saling terhubung
Routing router site A |
Routing router site B |
5. Kita coba ping network local di kedua router
Hasil ping dari router site A ke network local site B |
Hasil ping dari router site B ke network local site A |
Kesimpulan :
GRE Tunnel adalah salah satu alternatif tunneling site to site, GRE Tunnel juga dapat dikombinasikan dengan ipsec agar lebih secure dalam encrypt data maupun packet, Selain itu GRE Tunnel juga dapat di koneksikan menggunakan DNS, apabila ip public bersifat dynamic dengan memanfaatkan fitur ip cloud mikrotik.